Selasa, Oktober 09, 2007

Mudik = Kembali Fitri


Kenapa masyarakat rela mengantri untuk mendapatkan tiket bus lintas propinsi? kenapa orang-orang rela berdesakan dalam gerbong kereta menjelang lebaran ini? kenapa masyarakat rela berpanasan menunggu kapal ferry yang akan menyeberangkannya ke pulau lain? alasannya cukup sederhana..Mudik... mereka, kita, dan semua orang yang merayakan idul fitri atau kebetulan mendapatkan jatah libur panjang di Indonesia ingin kembali berkumpul dalam pelukan keluarga di kampung halaman setelah sekian lama merantau. Mudik merupakan ritual perantau untuk kembali ke kampung halamannya.

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, Mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua.
pertanyaannya sekarang, kenapa para perantau itu ingin kembali berkumpul dengan keluarga? Kembali fitri.. "maksudnya?," tanya temanku yang kebetulan tekun menyimak omonganku tadi.

begini.., bagi umat Islam ramadhan diyakini sebagai jalan untuk kembali suci seperti saat awal kelahiran di dunia. Kesucian tentunya tidak akan lengkap tanpa saling memaafkan antar sesama. terutama dengan orang tua. Pasalnya, mereka adalah sumber kehidupan kita selain Tuhan. ketika sang anak pergi merantau, bukan tidak mungkin dia melakukan kesalahan ke sang pemberi hidup itu. Misalnya, lupa memberi kabar, hal yang sepele tapi terasa mendalam di kalbu orang tua dan sialnya itu sering terlupakan.

setelah sang anak lama dinegeri orang, tentunya orang tua sangat mengharapkan kabar berita dan kehadiran buah hatinya.Hal ini sulit sekali digantikan oleh kecanggihan teknologi.
sang anak yang perantau itu tentu akan merasa berdosa bila tidak bisa memenuhi keinginan orang tuanya. Maka, rawe-rawe rantas, malang-malang putung. "Suci itu belum lengkap bukan kalau kita tidak bisa memenuhi keinginan orang tua itu,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar