Jumat, Oktober 12, 2007

D e S a


Malam Idul fitri tahun ini kembali aku lewati di kantor, biasa kebagian piket...,setelah lelah berputar-putar Jakarta akhirnya bisa juga duduk di depan komputer. Setelah merasakan gemerlap pesta menyambut lebaran..sejenak aku teringat dengan momen beberapa tahun lalu tentang indahnya sebuah kebersamaan.

Waktu itu, 1 juli 2002 saat aku sedang menempuh semester empat di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, aku menghadiri pernikahan kakak sepupuku di sebuah desa tempat dia dilahirkan yang terletak dikaki gunung Lawu.

Kalau dipetakan, desa yang indah dan berhawa sejuk itu sepertinya agak jauh dari "peradaban". Jalan desa yang terdiri dari batu-batu sebesar buah kelapa, hamparan sawah yang luas dengan daun padinya yang masih hijau, Rumah-rumah joglo yang tampak ramah menyambut setiap tamu yang datang serta sulitnya menonton televisi, menjadi sajian khas desa itu.

Walaupun agak jauh dari "peradaban", terdapat sebuah pemandangan menarik yang sulit ditemui dalam kehidupan manusia-manusia di dunia yang "beradab". Masyarakat desa itu masih menjunjung tata krama dan semangat gotong royong yang tinggi. pun, dalam memandang status sosial, mereka tidak terpaku dengan sesuatu yang bersifat materi tetapi lebih kepada seberapa bijak seseorang dalam menghadapi masalah. wow....

Aku jadi teringat dengan kawan-kawan ku yang sudah menamatkan pendidikan tinggi dan hidup dilingkungan yang dekat dengan "peradaban". Mereka sepertinya tidak memiliki pandangan seperti masyarakat di desa itu. Apakah globalisasi telah menghancurkan persenyawaan pikiran dan jiwa mereka? Apakah Kapitalisme yang memiliki kekuatan yang dahsyat itu telah membutakan mata dan hati mereka?

AHHH, Lupakan jawaban untuk itu, yang pasti adalah aku dan kawan-kawan butuh pemandangan dan suasana yang menyejukkan seperti di desa itu. Dimana setiapnya berjalan beriringan....setiapnya bergandengan tangan dan setiapnya mengerti serta memahami bahwa dengan semua itulah mereka bisa bahagia....

Andaikan pemandangan seperti itu terdapat disebuah kota yang "berperadaban" seperti Jakarta...

...With Love From Lawu Mountain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar